Jumat, November 14, 2008

Bisakah Villa Menahan Laju Arsenal?

(Big Match Liga Primer Pekan Ini di tvOne)
TAYANGAN Liga Primer di tvOne pekan ini, Sabtu (15/11) mulai pukul 20.30 WIB, tak boleh Anda lewatkan. Sebab yang bakal disiarkan langsung adalah laga bigmatch yang sangat menarik. Arsenal, peringkat ketiga yang pekan lalu sukses menjungkalkan juara bertahan Manchester United (2-1), bakal menjamu Aston Villa.

Penggemar Liga Primer tentu tak sabar menantikan aksi para bintang muda “The Gunners” memainkan kembali orkestra sepak bola indahnya. Apalagi setelah tengah pekan ini “tim lapis kedua” Arsenal sukses menjinakkan Wigan 3-0 di ajang Piala Carling. Sementara “The Villans” baru saja mengalami dua kekalahan beruntun dari Middlesbrough dan Newcastle United.

Namun demikian, meski sekarang hanya menduduki peringkat kelima, saya tetap melihat Villa akan menjadi lawan yang alot bagi tim asuhan Arsene Wenger. Salah satu alasannya karena Villa memainkan sepak bola gaya Inggris tradisional yang “kurang bersahabat” bagi permainan indah Arsenal.

Musim ini, sudah tiga kali Arsenal tumbang di Liga Primer. Semuanya dialami saat menghadapi tim dengan karakter pemainan keras, ngotot, disiplin, dan berani berduel. Mula-mula, “Tim Gudang Peluru” itu menyerah 0-1 kepada Fulham pada 23 Agustus, lalu Hull City 1-2 (27 September), dan paling akhir dikalahkan Stoke City 1-2 pada 1 November lalu.

Nah, Villa juga memainkan sepak bola dengan gaya sama seperti Stoke. Tapi mereka memainkannya lebih canggih karena dukungan materi pemain yang lebih berkualitas. Bahkan saya berani bilang bahwa Villa adalah “the best of the rest” alias tim paling bagus kualitasnya di luar “The Big Four” (MU, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool).

Jika Samir Nasri dan Theo Walcott cukup leluasa mengobrak-abrik pertahanan MU dengan modal kecepatan mereka, hal serupa akan sulit terulang esok malam. Villa punya dua full back cepat (Luke Young dan Nicky Shorey) yang akan sanggup meladeni kegesitan Nasri dan Walcott.

Tanpa dominasi di sayap, Arsenal akan dipaksa lebih berani masuk dari lini tengah melalui aksi dan umpan-umpan terobosan Cesc Fabregas. Tapi Fabregas juga tak akan mendapat banyak ruang karena Villa punya gelandang ulet dalam diri Gareth Barry dan Nigel Reo-Coker. Apalagi kondisi fisik keduanya relatif lebih bugar karena tak menjalani laga tengah pekan.

Jika semua pemain Villa tampil disiplin menjalankan strategi serangan balik dan tak terpancing main terbuka, ruang bagi para pemain Arsenal untuk berkreasi akan terasa sempit. Peluang-peluang akan sangat terbatas dan kesempatan para pemain depannya mencetak gol juga menipis.

Di sinilah faktor lini kedua akan menentukan. Fabregas, Denilson, atau Abou Diaby harus lebih agresif dan berani mengambil inisiatif untuk membongkar pertahanan Villa. Tanpa itu, Nicklas Bendtner atau Emmanuel Adebayor akan “terisolasi” di zona pertahanan lawan.

Hasil akhirnya? Saya tetap menjagokan Arsenal, 1-0 atau 2-0. Dengan syarat, jangan biarkan Villa mencuri gol lebih dulu memanfaatkan kecepatan Gabriel Agbonlahor dan Ashley Young. Kalau itu sampai terjadi, William Gallas dan kawan-kawan boleh jadi bakal dipaksa puas dengan hasil imbang –atau bahkan kalah. *

Tidak ada komentar: